Senin, 28 Maret 2011

KRIPTOGRAFI SIMETRIS, ASIMETRIS, DAN HYBRYD...

Algoritma Simetris (Algoritma Sandi Kunci Rahasia)
Algoritma simetris, sering juga disebut dengan algoritma kunci rahasia atau sandi kunci rahasia. Adalah algoritma kriptografi yang menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya. Algoritma ini mengharuskan pengirim dan penerima menyetujui suatu kunci tertentu sebelum mereka saling berkomunikasi. Keamanan algoritma simetris tergantung pada kunci, membocorkan kunci berarti bahwa orang lain dapat mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Agar komunikasi tetap aman, kunci harus tetap dirahasiakan.
Sifat kunci yang seperti ini membuat pengirim harus selalu memastikan bahwa jalur yang digunakan dalam pendistribusian kunci adalah jalur yang aman atau memastikan bahwa seseorang yang ditunjuk membawa kunci untuk dipertukarkan adalah orang yang dapat dipercaya. Masalahnya akan menjadi rumit apabila komunikasi dilakukan secara bersama-sama oleh sebanyak n pengguna dan setiap dua pihak yang melakukan pertukaran kunci, maka akan terdapat sebanyak (n-1)/2 kunci rahasia yang harus dipertukarkan secara aman.
http://wahid.web.ugm.ac.id/sandi/simetris.jpg
Contoh dari algoritma kriptografi simetris adalah Cipher Permutasi, Cipher Substitusi, Cipher Hill, OTP, RC6, Twofish, Magenta, FEAL, SAFER, LOKI, CAST, Rijndael (AES), Blowfish, GOST, A5, Kasumi, DES dan IDEA.

  CContoh Kriptografi Simetris : 
        Perhitungan Matematis Dasar dari teknik hill cipher adalah aritmatika modulo terhadap matriks. Dalam penerapannya, Hill cipher menggunakan teknik perkalian matriks dan teknik invers terhadap matriks. Kunci pada hill cipher adalah matriks n x n dengan n merupakan ukuran blok. Jika matriks kunci kita sebut dengan K, maka matriks K adalah sebagai berikut :






Matriks K yang menjadi kunci ini harus merupakan matriks yang invertible, yaitu memiliki multiplicative inverse K-1 sehingga :
K.K-1 = 1
Ingat ! Kunci harus memiliki invers karena matriks K-1 tersebut adalah kunci yang digunakan untuk melakukan dekripsi.
 

Cara Enkripsi
Dengan mengkodekan atau mengubah setiap huruf abjad dengan integer sebagai berikut: A = 0, B = 1, …, Z = 25




maka secara matematis, proses enkripsi pada hill cipher adalah:
C = K . P mod 26
C = Cipherteks | K = Kunci | P = Plainteks
Proses enkripsi pada hill cipher dilakukan per blok plainteks. Ukuran blok tersebut sama dengan ukuran matriks kuncinya. Perhatikan contoh dibawah ini!
P = D O D I S P U T R A ,dikodekan/diintegerkan menjadi
P = 3 14 3 8 18 15 20 19 17 0




Karena matriks kunci K berukuran 2, maka plainteks dibagi menjadi blok yang masing-masing bloknya berukuran 2 karakter. Blok pertama dari plainteks P1,2 =[3;14] kemudian dienkripsi dengan kunci K dengan persamaan C = K . P mod 26. Karena perkalian tersebut menghasilkan lebih dari angka 25 maka dilakukan modulo 26 pada hasil yang lebih dari 25.




Karakter yang berkorespondensi dengan 21 dan 9 adalah V dan J. Setelah melakukan enkripsi semua blok pada plainteks P maka dihasilkan cipherteks C sebagai berikut:
P = D O D I S P U T R A
C = V J R N P W L U R X
Cipherteks yang dihasilkan oleh enkripsi hill chiper atau kode hill menghasilkan cipherteks yang tidak memiliki pola yang mirip dengan plainteks atau pesan aslinya.
Mancari K Invers dan Teknik Dekripsi
Perhitungan matematis dekripsi pada hill chiper atau kode hill ini sama halnya dengan enkripsi. Namun matriks kunci harus dibalik (invers) terlebih dahulu dan kunci invers harus memenuhi persamaan K . K-1 = 1.
P=K-1.Cm26
Sebelum mendekripsi kita akan menginvers kunci K terlebih dahulu, untuk menginvers kita akan menggunakan persamaan [K | I] = K-1, proses invers ini kita akan kita lakukan dengan operasi baris/ row operation.




















Dari perhitungan diatas didapatkan K invers :




K invers ini sudah memenuhi persamaan K . K-1 = I, berdasarkan perkalian K dengan K-1 kemudian dimodulasi dengan 26 menghasilkan I = [1 0;0 1]. Setelah itu kita akan melakukan dekripsi terhadap chiperteks, kemudian dirubah menjadi integer terlebih dahulu. Dengan kunci dekripsi yang dimiliki, kriptanalis hanya perlu menerapkan persamaan (P = K-1 . C mod 26) pada cipherteks dan kunci, sehingga menghasilkan plainteks/ pesan asli (P = D O D I S P U T R A).
Hill cipher/ kode hill merupakan algoritma kriptografi klasik yang sangat kuat dilihat dari segi keamanannya dnegan matriks kunci hill cipher harus merupakan matriks yang invertible, karena disitulah letak keunikan sekaligus kesulitan kode hill tersebut.

II. Kriptografi Asimetris
 
A. Algoritma Asimetris (Algoritma Sandi Kunci Publik)
Algoritma Asimetris, sering juga disebut dengan algoritma kunci publik atau sandi kunci publik, menggunakan dua jenis kunci, yaitu kunci publik (public key) dan kunci rahasia (secret key). Kunci publik merupakan kunci yang digunakan untuk mengenkripsi pesan. Sedangkan kunci rahasia digunakan untuk mendekripsi pesan.
Kunci publik bersifat umum, artinya kunci ini tidak dirahasiakan sehingga dapat dilihat oleh siapa saja. Sedangkan kunci rahasia adalah kunci yang dirahasiakan dan hanya orang-orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya. Keuntungan utama dari algoritma ini adalah memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran informasi meskipun di antara mereka tidak ada kesepakatan mengenai keamanan pesan terlebih dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lainnya.

Algoritma asimetris pertama kali dipublikasikan oleh Diffie dan Hellman pada tahun 1976 dalam papernya yang berjudul “New Directions in Cryptography”. Contoh dari algoritma asimetris adalah RSA, ElGamal, McEliece, LUC dan DSA (Digital Signature Algorithm).

   B. Gambar Kriptografi Asimetris

  C. Contoh Kriptografi Asimetris
  Contoh RSA:
• Kunci Publik:
– Pilih bil. prima p = 7 dan q = 11, n = 7.11 =77
– F(n)=(p-1).(q-1)=6.10= 60 artinya
F(n)={1,2,3,4,6,8,..,76}={x|gcd(x, n)=1}
– Pilih e dalam {x|gcd(x, 60)=1}, misalnya e=17
– Hapus p dan q dan Kunci Publik n=77, e=17


• Kunci Rahasia:
– d = e-1 mod F(n), d .e = 1 mod 60, d =53
– 53 . 17 mod 60 = 901 mod 60 = 1 mod 60
   III. Kriptografi Hibrid
   A. Pengertian Kriptografi Hibrid
       Permasalahan yang menarik pada bidang kemanan informasi adalah adanya trade off antara kecepatan dengan kenyamanan. Semakin aman semakin tidak nyaman, berlaku juga sebaliknya semakin nyaman semakin tidak aman. Salah satu contohnya adalah bidang kriptografi. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan penggunaan kriptografi hibrida. Kriptografi hibrida sering dipakai karena memanfaatkan keunggulan kecepatan pemrosesan data oleh algoritma simetrik dan kemudahan transfer kunci menggunakan algoritma asimetrik. Hal ini mengakibatkan peningkatan kecepatan tanpa mengurangi kenyamanan serta keamanan. Aplikasi kriptografi hibrida yang ada saat ini pada umumnya ditujukan untuk penggunaan umum atau mainstream yang merupakan pengguna komputer.


Aplikasi pada umumnya mengikuti perkembangan hardware komputer yang semakin cepat dari waktu ke waktu. Sehingga hardware yang sudah lama tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Selain itu banyak perangkat embedded dengan kekuatan pemrosesan maupun daya yang terbatas. Terutama dengan trend akhir akhir ini, hampir semua orang memiliki handheld device yang mempunyai kekuatan terbatas, seperti telepon seluler.
Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai perancangan sebuah aplikasi kriptografi hibrida yang ditujukan untuk kalangan tertentu, terutama pemakai hardware dengan kekuatan pemrosesan yang terbatas. Aplikasi yang ingin dicapai adalah aplikasi yang sederhana, ringan dan cepat tanpa mengurangi tingkat keamanan menggunakan hash.


Sistem ini mengggabungkan chiper simetrik dan asimetrik. Proses ini dimulai dengan negosiasi menggunakan chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan private key/session key yang akan dipakai. Kemudian session key digunakan dengan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation ataupun tukar-menukar data selanjutnya. Suatu session key hanya dipakai sekali sesi. Untuk sesi selanjutnya session key harus dibuat kembali.
   B. Gambar Kriptografi Hibrid
    C. Contoh Kriptografi Hibrid
        Metode hibrida terdiri atas enkripsi simetris dengan satu kunci (Session Key) dan enkripsi asimetris      dengan sepasang kunci (Public/Private Key).
        Langkah 1  : Pengirim mengenkripsi teks dengan Session Key.
        Langkah 2 : Mengenkripsi Session Key dengan Public Key.
        Langkah 3 : Penerima men-decrypt Session Key dengan Private Key.
        Langkah 4 : Men-decrypt teks dengan Session Key.



Secara umum kekurangan algoritma asimetris adalah lebih lambat daripada algoritma simetris. Kelebihannya adalah mampu mengatasi masalah distribusi kunci.
saya rasa ini kurang tepat jika dikatakan pada tahun 2008 ini karena kemampuan komputer sekarang sudah cangih jadi tidak perlu khawatir dengan kecepatan proses nya!!!
dan jika ditanya algoritma mana yang paling baik..
kekuatan kripto bukan terletak di kekuatan algoritma karena algoritma sudah di publik..
kekuatan kripto sekarang terletak di kekuatan kuncinya…



Jumat, 18 Maret 2011

SEDIKIT NASIHAT KESABARAN, MENGHADAPI PENYAKIT DAN UJIAN...

SEDIKIT NASIHAT KESABARAN, MENGHADAPI PENYAKIT DAN UJIAN...

Bismillaahirrohmaanirrohiym

Tertimpa penyakit, kadang membuat kita baru sadar akan mahalnya SEHAT, penyakit juga bisa dibilang sebagai ujian bagi kita, sebagaimana kisah nabi ayub alaihissalam yg ditimpa penyakit namun dia tetap istiqomah dalam ibadahnya pada ALLAH ta'ala...

"apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu(cobaan) sebagaimana yang dialami orang2 terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan(dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya: 'kapanlah datangnya pertolongan ALLAH? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan ALLAH itu amat dekat."(QS. Al-Baqarah:214)

"kami akan menguji kamu dengan kebaikan dan keburukan sebagai cobaan (yg sebenar-benar'nya)." (Q.S.Al-Anbiya : 35)

dibalik kesusahan juga, penyakit apabila dihadapi dengan ikhlas pada ALLAH ta'ala dapat mengurangi dosa kita sebagaimana sebuah hadist:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu
penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah
akan mengugurkan bersamanya dosa-
dosanya seperti pohon yang mengugurkan
daun-daunnya”.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no.
2571).

“Tidaklah seseorang muslim ditimpa
keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan,
gangguan, kegundah-gulanan hingga duri
yang menusuknya, melainkan Allah akan
menghapuskan sebagian dari kesalahan-
kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).

“Tidaklah menimpa seorang mukmin
rasa sakit yang terus menerus, kepayahan,
penyakit, dan juga kesedihan, bahkan
sampai kesusahan yang menyusahkannya,
melainkan akan dihapuskan dengan dosa-
dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).

“Bencana senantiasa menimpa orang
mukmin dan mukminah pada dirinya,
anaknya dan hartanya, sehingga ia
berjumpa dengan Allah dalam keadaan
tidak ada kesalahan pada dirinya”.
(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-
Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no.
697, dishohihkan Syeikh Albani dalam
kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).

“Sesungguhnya Allah benar-benar akan
menguji hamba-Nya dengan penyakit,
sehingga ia menghapuskan setiap dosa
darinya”.
(HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan Syeikh
Albani dalam kitab Shohih Jami’is
Shoghir no.1870).


Untuk itu secara singkas Artikel ini ana tulis dari sumber yg shahih sebagai penambah wawasan khususnya bagi ana dan umumnya seluruh umat islam...

Alangkah baiknya menghadapi kesusahan seperti tertimpa penyakit dengan banyak istighfar mohon ampun pada ALLAH ta'ala, yg mungkit penyakit ini dikirimkan sebagai teguran akan lalainya kita dalam ibadah...

Berikut ini ana tulis sebagian hadist untuk mengingatkan kita pentingnya beribadah/beramal pada sesama manusia, selama umur masih ada, dengan dalil:
Bertakwalah kepada Allah dimanapun
kamu berada, ikutilah kejelekan dengan
kebaikan yang menghapusnya dan pergauli
manusia dengan etika yang mulia. (HR Al
Tirmidzi dan Ahmad dan dishohihkan Al
Albani dalam Shohih Al Jaami ’ no. 97)

Memberi salam dan berkata baik, dengan
dalil sabda Rasululloh:
Sesungguhnya termasuk sebab
mendapatkan ampunan adalah
memberikan salam dan berkata baik. (HR Al
Kharaithi dalam Makarim Al Akhlak dan
dishohihkan Al Albani dalam Silsilah Al
Ahadits Al Shohihah no. 1035)

Sabar atas musibah, dengan dalil sabda
Rasululloh:
Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla
berfirman: Sungguh Aku bila menguji
seorang hambaKu yang mukmin, lalu ia
memujiku atas ujian yang aku timpakan
kepadanya, maka ia bangkit dari tempat
tidurnya tersebut bersih dari dosa seperti
hari ibunya melahirkannya (HR Ahmad dan
dihasankan Al Albani dalam Silsilah Al
Ahadits Al Shohihah no. 144)

Menjaga sholat lima waktu dan jum’at
serta puasa Romadhon, dengan dalil sabda
Rasululloh:
Sholat lima waktu dan jum’at ke jum’at
dan Romadhon ke Romadhon adalah
penghapus dosa diantara keduanya selama
menjauhi dosa besar (HR. Muslim)

Adzaan, dengan dalil sabda Rasululloh:
Seorang Muadzin diampuni dosanya
sepanjang (gema) suaranya. (HR Ahmad
dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih AL
Jaami ’ no. 1929)

Sholat, dengan dalil sabda Rasululloh:
Bagaimana pendapat kalian seandainya ada
sungai di pintu yang digunakan untuk
mandi setiap hari lima kali, pa yang kalian
katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka
menjawab: Tidak sisa sedikitpun
kotorannya. Beliau bersabda: sholat lima
waktu menjadi sebab Allah hapus dosa-
dosa. (HR Al Bukhori)

Memperbanyak sujud, dengan dalil
sabda Rasululloh:
Hendaklah kamu memperbanyak sujud
kepada Allah, karena tidaklah kamu sekali
sujud kepada Allah kecuali Allah
mengangkatmu satu derajat dan
menghapus satu kesalahanmu (dosa). (HR.
Muslim)

Sholat malam, dengan dalil:
Hendaklah kalian sholat malam, karena ia
adalah adat orang yang sholeh sebelum
kalian dan amalan yang mendekatkan diri
kepada Robb kalian serta penghapus
kesalahan dan mencegah dosa-dosa. (HR Al
Hakim dan dihasankan Al Albani dalam
Irwa’ AL Gholil 2/199)

Berjihad dijalan Allah, dengan dalil:
Semua dosa orang yang mati syahid
diampuni kecuali hutang. (HR Muslim)

Mengiringi haji dengan umroh, dengan
dalil:
Iringi antara haji dan umroh, karena
mengiringi antara keduanya dapat
menghilangkan kefakiran dan dosa
sebagaimana AL Kier (alat pembakar besi)
menghilangkan karat besai. (HR Ibnu Majah
dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al
Jaami’ no. 2899)

Shodaqah, dengan dalil:
Jika kamu menampakkan sedekah(mu),
maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan
kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu.
Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. 2: 271)

Rasululloh pun bersabda:
Shodaqah menghapus dosa seperti air
memadamkan api. (HR Ahmad, Al Tirmidzi
dan selainnya dan dishohihkan Al Al Bani
dalam Takhrij Musykilat Al faqr no. 117)

Demikian sebagian penghapus dosa,
mudah-mudahan penjelasan ini
bermanfaat.

Sebagai penutup:
Berikut ini ana tuliskan do'a yg diwasiatkan Rosulullah dalam hadist'a ketika ditimpa penyakit dengan niat penyembuhannya dan jgn lupa mnum obat sbg perantara klo emang ada obatnya, dan pasrah+yakin pada ALLAH ta'ala akan kesembuhannya...
ROSULULLAH SAW bersabda:"letakkan tanganmu pada anggota tubuh yang sakit, dan ucapkanlah:
BISMILLAHI 3X, dan katakan:
A'UWDZUBILLAHI WA QUDROTIHI, MANGSYARRI MAA AJIDU WA UHAA DZIRU 7x.(aku berlindung kepada ALLAH dan dengan kekuasaannya, dari kejelekan apa yang aku dapatkan dan yang aku khawatirkan) HR.Muslim (IV/1728).
Ibnu edy/ akhi Makmur...^_^''...
Salam ukhuwah...
KUMPULAN RINGKAS HADIST
Imam Bukhari dan Imam Muslim

Dari Abi Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Bangunan Islam itu atas lima perkara Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan Haji ke Baitullah dan Puasa bulan Ramadhan." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abi Hamzah Anas bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw dari Nabi saw telah berkata: "Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Ibni Mas'ud ra. telah berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Tidak halal darah seorang muslim kecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara: Duda/janda yang berzina, Pembunuhan dibalas bunuh, Orang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jama'ah (murtad)." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abu Musa (Abdullah) bin Qais al-asy'ary r.a. berkata: Rasulullah saw ditanya mengenai orang-orang yang berperang karena keberanian, karena kebangsaan atau karena kedudukan manakah diantara semua itu yang disebut fisabilillah? Rasulullah saw menjawab, "Siapa yang berperang semata-mata untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) maka itulah fisabilillah." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abu Bakrah (Nufa'i) bin al Harits ats Tsaqafy berkata: Rasulullah saw bersabda, "Apabila dua orang Muslim berhadapan dengan pedang masing-masing maka pembunuh dan terbunuh keduanya sama-sama masuk neraka. Abu Bakrah bertanya, "Ya Rasulullah, yang membunuh jelas masuk neraka tetapi mengapa yang terbunuh juga demikian? Rasulullah saw menjawab, "Karena ia juga memiliki niat sungguh-sungguh akan membunuh lawannya." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang yang menemukan kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang daripadanya di tengah hutan." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tiadalah seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah bersabda, "Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah saw lalu bertanya, "Ya Rasulullah, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya? Rasulullah saw menjawab, "Bersedekah dalam keadaan sehat sedang engkau amat sayang kepada harta tersebut, takut miskin dan mengharapkan kekayaan. Oleh sebab itu jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh (nyawa) sudah sampai di tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Neraka tertutup oleh berbagai syahwat dan hawa nafsu sedangkan surga tertutup oleh berbagai kesukaran dan keberatan." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Yang mengikuti mayyit ada tiga keluarga, kekayaan dan amalnya maka yang dua kembali yaitu keluarga dan kekayaannya dan tetap tinggal padanya yang satu yaitu amal perbuatannya." 
(Bukhari - Muslim)

Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seorang Muslim adalah yang dapat selamat sekalian orang Muslim dari gangguan lidah dan tangannya. Seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Aku berdiri di muka pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang perempuan." 
(Bukhari - Muslim)

Dari Anas r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada Rasulullah saw, "Bilakah hari kiamat?" Rasulullah saw menjawab, "Apakah bekalmu untuk menghadapinya?" Ia menjawabnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka Rasulullah saw bersabda, "Engkau akan berkumpul dengan orang yang engkau cintai." 
(Bukhari - Muslim)
SUTRAH !!!

Dari Ibnu `Umar radliallahu `anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kamu shalat kecuali menghadap sutrah (batas tempat sholat) dan jangan biarkan seorang pun lewat di depanmu, jika ia enggan maka perangilah karena bersamanya ada qarin (teman)." (HR. Muslim dalam As-Shahih no. 260, Ibnu Khuzaimah dalam As-Shahih 800, Al- Hakim dalam Al-Mustadrak 1/251 dan Baihaqi dalam As-Sunan Al- Kubra 2/268).
Dari Abu Said Al-Khudri radliallahu `anhu ia berkata: "Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Jika shalat salah seorang diantara kalian, hendaklah shalat menghadap sutrah dan hendaklah mendekat padanya dan jangan biarkan seorangpun lewat antara dia dengan sutrah. Jika ada seseorang lewat (didepannya) maka perangilah karena dia adalah syaitan." (HR. Ibnu Abi yaibah dalam Al-Mushannaf 1/279, Abu Dawud dalam As-Sunan 297, Ibnu Majah dalam As-Sunan no. 954, Ibnu Hibban dalam As-Shahih 4/48, 49-Al-Ihsan, dan Al-Baihaqi dalam As-Sunanul Kubra 2/267, sanadnya hasan) Di dalam riwayat lain (yang artinya): "(Karena) sesungguhnya setan lewat antara dia dengan sutrah."
Mengomentari hadits Abu Sa'id di atas As-Syaukani berkata: "Padanya (menunjukkan) bahwa memasang sutrah itu adalah wajib." (Nailul Authar 3/2). Beliau juga berkata: "Dan kebanyakan hadits- hadits (dalam masalah ini) mengandung perintah dengannya dan dhahir perintah (menunjukkan) wajib. Jika dijumpai sesuatu yang memalingkan perintah-perintah ini dari wajib ke mandub maka itulah hukumnya. Dan tidak tepat dijadikan pemaling (pengubah hukum) sabda shallallahu `alaihi wa sallam (yang artinya): "Sesungguhnya tidak memudharatkan apapun yang lewat di depannya karena menghindarnya orang shalat dari perkara yang memudharatkan shalatnya dan menghindari hilangnya sebagian pahalanya adalah wajib atasnya." (As-Sailul Jarar 1/176).
Di antara perkara yang menguatkan wajibnya: Sesungguhnya sutrah merupakan sebab syar'i yang menyebabkan tidak sahnya shalat karena lewatnya wanita baligh, keledai dan anjing hitam sebagaimana telah sah yang demikian itu dalam hadits yang menyatakan larangan orang lewat di depan orang shalat, dan hukum-hukum lainnya yang berkaitan dengan sutrah. (Tamamul Minnah hal. 300).
Qurrah bin Iyas berkata: "Umar melihatku sedangkan aku (ketika itu) shalat di antara dua tiang. Maka dia memegang tengkukku dan mendekatkan aku ke sutrah seraya berkata: 'Shalatlah menghadap kepadanya.'" (HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya 1/577 [lihat pula Al-Fath] secara mu'allaq 3 dengan lafadz jazm (pasti datang dari Rasulullah, pent) dan disambungkan [sanadnya] oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf 2/370).
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: "Umar memaksudkan perbuatannya itu agar shalat (Qurrah bin Iyas) menghadap sutrah." (Fathul Bari 1/577)
Dari Nafi', ia berkata :"Bahwa Ibnu Umar jika tidak mendapati tempat yang menghadap tiang dari tiang-tiang Masjid, lalu ia berkata padaku: "Palingkan kepadaku punggungmu (untuk dijadikan sutroh,pent).(Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 1/279 dengan sanad shahih).
(Dalam suatu riwayat) bahwa Salamah bin Al-Akhwa meletakkan batu di tanah.Jika dia mau mengejakan Sholat ,dia menghadap kepadanya.(Ibnu Syaibah di dalam Al-Mushannaf 1/278).
Dari Ibnu Abbas r.a. "Aku memasang tongkat di depan Rosulullah SAW ketika di Arafah.Beliau sholat menghadapnya dan keledai lewat dibelakang tongkat."(Ahmad dalam Al-Musnad 1/243,Ibnu Khuzaimah dalah As-Shahih 840,Thabari dalam Al-Mu'jamul Kabir 11/243 dan sanad dari Imam Ahmad:hasan).
 Jarak Dengan Sutrah
Diriwayatkan bahwa : "Rasulullah SAW berdiri di dekat tabir.Jarak antara beliau dengan tabir itu ada 3 hasta (HR.Bukhari dan Ahmad).
Diantara tempat sujud beliau dengan dinding ada tempat berlalu kambing (H.R Bukhari dan Muslim).
Beliau bersabda :"Apabila salah seorang di antara kamu sholat menghadap tabir, maka hendaklah ia mendekatkan dirinya kepada tabir itu, sehingga setan tidak memutuskan dia dari sholatnya ". (Abu Daud Al-Bazzar (p.54 Az-Zawa'id),Al-Hakim dan dishahihkan olehnya,dan disepakati oleh Adz-Dzahabi dan An-Nawawi).
Benda Yang Dijadikan Sutrah
Dan kadangkala beliau menjadikan kendaraannya sebagai tabir,lalu sholat dengan menghadap kendaraannya itu. (H.R Bukhari dan Ahmad).
Hal ini berbeda dengan sholat di tempat berbaring unta. Karena beliau telah melarangnya (Muslim dan Ibnu Khuzaimah (92/2) dan Ahmad.
Kadangkala :"Beliau membawa semacam pelana ,lalu meluruskannya ,kemudian beliau sholat dengan menghadap kepada ujung pelana itu (H.R Bukhari dan Ahmad).
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila salah seorang diantara kamu meletakkan semacam ujung pelana di hadapannya,maka hendaklah ia shalat dengan tidak menghiraukan orang yang berlalu di belakangnya (ujung pelana itu)" (H.R Muslim dan Abu Daud).
Diriwayatkan bahwa :"Sesekali beliau shalat dengan menghadap ke sebuah pohon.(H.R Nasa'i dan Ahmad dengan sanad yang shahih).
"Kadangkala beliau shalat dengan menghadap ke tempat tidur, sedangkan 'Aisyah r.a berbaring di atasnya -dibawah beludrunya- (Al Bukhari,Muslim,dan Abu Ya'la(3/1107 -Mushawwaratu 'l-Maktab).
Rasulullah SAW tidak pernah membiarkan sesuatu berlalu diantara dirinya dengan tabir. Dan pernah : "Beliau shalat, tiba-tiba datanglah seekor kambing berlari di hadapannya, lalu beliau berlomba dengannya hingga beliau menempelkan perutnya ke tabir -dan berlalulah kambing itu di belakang beliau-" (Ibnu Khuzaimah di dalam ash-Shahih (1/95/1),Ath-Thabrani(3/104/3),Al-Hakim dan dishahihkan olehnya,dan disepakati oleh Adz-Dzahabi.

Kamis, 17 Maret 2011

MELURUSKAN FAHAM SALAFUSH SHALIH





Mengenal Salaf dan Salafi


Para pembaca yang budiman -semoga Allah menunjuki kita kepada kebenaran-. Salaf dan salafi mungkin merupakan kata yang masih asing bagi sebagian orang atau kalau toh sudah dikenal namun masih banyak yang beranggapan bahwa istilah ini adalah sebutan bagi suatu kelompok baru dalam Islam. Lalu apa itu sebenarnya salaf? Dan apa itu salafi? Semoga tulisan berikut ini dapat memberikan jawabannya.
Pengertian Salaf
Salaf secara bahasa berarti orang yang terdahulu, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah yang artinya, “Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut)Dan Kami jadikan mereka sebagai SALAF dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.” (QS. Az Zukhruf: 55-56), yakni kami menjadikan mereka sebagai SALAF -yaitu orang yang terdahulu- agar orang-orang sesudah mereka dapat mengambil pelajaran dari mereka (salaf). Oleh karena itu, Fairuz Abadi dalam Al Qomus Al Muhith mengatakan, “Salaf juga berarti orang-orang yang mendahului kamu dari nenek moyang dan orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan denganmu.” (Lihat Al Manhajus Salaf ‘inda Syaikh al-Albani, ‘Amr Abdul Mun’im Salim dan Al Wajiz fii Aqidah Salafish Sholih, Abdullah bin Abdul Hamid Al Atsary)
Kata ‘Salaf’ Tidaklah Asing di Kalangan Ulama
Mungkin banyak orang saat ini yang merasa asing dengan kata salaf, namun kata ini tidaklah asing di kalangan ulama. Imam Bukhari -ahli hadits terkemuka- menuturkan, “Rasyid bin Sa’ad mengatakan, ‘Dulu para SALAF menyukai kuda jantan, karena kuda seperti itu lebih tangkas dan lebih kuat’.” Kemudian Ibnu Hajar menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa salaf tersebut adalah para sahabat dan orang setelah mereka.
Imam Nawawi -ulama besar madzhab Syafi’i- mengatakan dalam kitab beliau Al Adzkar, “Sangat bagus sekali doa para SALAF sebagaimana dikatakan Al Auza’i rahimahullah Ta’ala, ‘Orang-orang keluar untuk melaksanakan shalatistisqo’ (minta hujan), kemudian berdirilah Bilal bin Sa’ad, dia memuji Allah …’.” Salaf yang dimaksudkan oleh Al Auza’i di sini adalah Bilal bin Sa’ad, dan Bilal adalah seorang tabi’in. (Lihat Al Manhajus Salaf ‘inda Syaikh al-Albani)
Siapakah Salaf?
Salaf menurut para ulama adalah sahabattabi’in (orang-orang yang mengikuti sahabat) dan tabi’ut tabi’in (orang-orang yang mengikuti tabi’in). Tiga generasi awal inilah yang disebut dengan salafush sholih (orang-orang terdahulu yang sholih). Merekalah tiga generasi utama dan terbaik dari umat ini, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi.” (HR. Ahmad, Ibnu Abi ‘Ashim, Bukhari dan Tirmidzi). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mempersaksikan ‘kebaikan’ tiga generasi awal umat ini yang menunjukkan akan keutamaan dan kemuliaan mereka, semangat mereka dalam melakukan kebaikan, luasnya ilmu mereka tentang syari’at Allah, semangat mereka berpegang teguh pada sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Lihat Al Wajiz fii Aqidah Salafish Sholih danMu’taqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah, Dr. Muhammad Kholifah At Tamimi)
Wajib Mengikuti Jalan Salafush Sholih
Setelah kita mengetahui bahwa salaf adalah generasi terbaik umat ini, maka apakah kita wajib mengikuti jalan hidup salaf?
Allah telah meridhai secara mutlak para salaf dari kaum muhajirin dan anshor serta kepada orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah: 100). Untuk mendapatkan keridhaan yang mutlak ini, tidak ada jalan lain kecuali dengan mengikuti salafush sholih.
Allah juga memberi ancaman bagi siapa yang mengikuti jalan selain orang mukmin. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa: 115). Yang dimaksudkan dengan orang-orang mukmin ketika ayat ini turun adalah para sahabat (para salaf). Barangsiapa yang menyelisihi jalan mereka akan terancam kesesatan dan jahannam. Oleh karena itu, mengikuti jalan salaf adalah wajib.
Menyandarkan Diri Pada Salafush Sholih
Setelah kita mengetahui bahwa mengikuti jalan hidup salafush sholih adalah wajib, maka bolehkan kita menyandarkan diri pada salaf sehingga disebut salafi (pengikut salaf)? Tidakkah ini termasuk golongan/kelompok baru dalam Islam?
Jawabannya kami ringkas sebagai berikut: [1] Istilah salaf bukanlah suatu yang asing di kalangan para ulama, [2] Keengganan untuk menyandarkan diri pada salaf berarti berlepas diri dari Islam yang benar yang dianut oleh salafush sholih, [3] Kenapa penyandaran kepada berbagai madzhab/paham dan pribadi tertentu seperti Syafi’i (pengikut Imam Syafi’i) dan Asy’ari (pengikut Abul Hasan Al Asy’ari) tidak dipersoalkan?! Padahal itu adalah penyandaran kepada orang yang tidak luput dari kesalahan dan dosa!! [4] Salafi adalah penyandaran kepada kema’shuman secara umum (keterbebasan dari kesalahan) sehingga memuliakan seseorang, [5] Penyandaran kepada salaf bertujuan untuk membedakan dengan kelompok lainnya yang semuanya mengaku bersandar pada Al Qur’an dan As Sunnah, namun tidak mau beragama (bermanhaj) seperti salafush sholih yaitu para sahabat dan pengikutnya. (Lihat Al Manhajus Salafi ‘inda Syaikh al-Albani).
Kesimpulannya sebagaimana dikatakan Syaikh Salim Al Hilali, “Penamaan salafi adalah bentuk penyandaran kepada salaf. Penyandaran seperti ini adalah penyandaran yang terpuji dan cara beragama (bermanhaj) yang tepat. Dan bukan penyandaran yang diada-adakan sebagai madzhab baru.” (Limadza Ikhtartu Al Manhaj As Salaf)
Solusi Perpecahan Umat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan solusi mengenai perpecahan umat Islam saat ini untuk berpegang teguh pada sunnah Nabi dan sunnah khulafa’ur rasyidin -yang merupakan salaf umat ini-. Beliaushallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Dan sesungguhnya orang yang hidup di antara kalian akan melihat perselisihan yang banyak, maka berpegang teguhlah kalian terhadap sunnahku dan sunnah khulafa’rosyidinyang mendapat petunjuk. Maka berpegang teguh dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham.” (Hasan Shohih, HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Jalan Salaf Adalah Jalan yang Selamat
Orang yang mengikuti jalan hidup Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabatnya (salafush sholih) inilah yang selamat dari neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan; satu golongan masuk surga, 70 golongan masuk neraka. Nashrani terpecah menjadi 72 golongan; satu golongan masuk surga, 71 golongan masuk neraka. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, umatku akan terpecah menjadi 73 golongan; satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk neraka. Ada sahabat yang bertanya,’Wahai Rasulullah! Siapa mereka yang masuk surga itu?’ Beliau menjawab, ‘Mereka adalah Al-Jama’ah‘.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud, dishahihkan Syaikh Al Albani). Dalam riwayat lain para sahabat bertanya,’Siapakah mereka wahai Rasulullah?‘ Beliau menjawab,‘Orang yang mengikuti jalan hidupku dan para sahabatku.‘ (HR. Tirmidzi)
Sebagai nasihat terakhir, ‘Ingatlah, kata salafi -yaitu pengikut salafush sholih- bukanlah sekedar pengakuan (kleim) semata, tetapi harus dibuktikan dengan beraqidah, berakhlak, beragama (bermanhaj), dan beribadah sebagaimana yang dilakukan salafush sholih.’
Ya Allah, tunjukilah kami pada kebenaran dengan izin-Mu dari jalan-jalan yang menyimpang dan teguhkan kami di atasnya. Alhamdulillahillazi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
***
Disusun oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Muroja’ah: Ustadz Syamsuri (Pengajar Ma’had Jamilurrohman)
Artikel www.muslim.or.id